selesai sudah tulisan ini untuk malam ini. meski saya lemah, saya terus dikuatkan dan diperbaharui.Terima kasih Tuhan.īaik. Meski punya banyak lemah, saya juga kuat. Saya begitu bersyukur karena Tuhan telah mempertemukan saya dengan kekasih hatiku. dia berusaha membuktikan, dengan kelemahan dan hatinya, dia begitu mencintai saya, apa adanya. namun dia terus begitu sabar mendampingi saya dan membantu saya mendefinisikan apa yang saya lalui ini. Saya marah-marah terhadap kekasih saya, mengungkapkan kata-kata negatif tentang diri saya sendiri dan terus mempermasalahkan hal kecil. Saya marah-marah dengan mama saya, kadang cuek dengan papa, tanpa saya sadari bahwa berkat Tuhan terus tersedia ke rumah kami dan betapa aku bersyukur punya keluarga utuh dan penuh berkatNya. malam ini, saya membuka buku renungan harian Doa Rosario Oktober dan menemukan gambar anak-anak busung lapar dan mengingat dengan sangat jelas : aku selalu mengeluh hal yang tidak jelas tanpa membuka mata terhadap hal ini. saya ikut doa rosario lingkungan mungkin hanya saat rumah saya kebagian waktu sebagai tempat doa para umat. untuk bersyukur, bahwa hidup saya tidak sebegitu runyam yang saya pikirkan. Ijinkan saya untuk tetap mengucap syukur karena seberapapun saya jauh dariNya, Tuhan tetap memberikan begitu banyak rahmat bagiku untuk memulai segala sesuatu yang baru. ya, kasus menunda yang sangat kronis ini saya pikir perlu untuk digerus sedikit demi sedikit sebelum apa yang justru saya tahu saya inginkan begitu rupa menguap karena tertelan waktu yang terus berjalan. tuh, saya sendiri sepertinya tahu solusinya. So, bagaimana sekarang? banyak hal tertunda yang saya lakukan dengan dalih ingin menunggu saat yang baik untuk melakukannya. Dan ya, saya perlu untuk segera mengambil alih hidup saya sendiri dari kesemena-menaan dan nyeleneh nya saya dalam menjalaninya dengan begitu cuek. but i guess, this is worth it to write on my path. (toh seharusnya malam ini saya lebih baik tidur ketimbang menulis jurnal ini karena besok saya harus masuk kerja).
sepertinya tidaklah baik jika hal ini terus saja terjadi.īisa saja, setelah ini saya memang masih menjalani hal yang sama. saya membiarkan hidup saya berlalu tanpa membuat perencanaan dengan baik. Saya belum juga bisa menentukan prioritas saya dalam melakukan segala sesuatunya. saya merasa tertegur dengan timbulnya kesulitan yang ternyata karena kebiasaan buruk saya : menunda-nunda! saya rasa, saya banyak belajar dalam tahun ini, lewat pekerjaan yang saya jalani, lewat jalinan hubungan yang saya jalani dengan orang-orang terkasih, dengan diri saya sendiri, dan tentunya, dengan Yang Maha Kuasa. Saya banyak mengulur waktu dan menunda pekerjaan. Ternyata, saya menemukan diri saya belum memperluas pola pikir dan bagaimana saya mengolah waktu saya dalam keseharian. saya kira, saya perlu melihat bagaimana saya menggunakan hari-hari saya hingga saat ini.